Kampanye Donald Trump Putar Lagu Klasik Celine Dion 'Titanic', Bikin Media Sosial Terkejut

Kampanye Donald Trump di Montana hari Jumat memicu reaksi keras di media sosial setelah 'My Heart Will Go On' milik Celine Dion – lagunya yang memenangkan Oscar dari Titanic – diputar keras melalui pengeras suara sesaat sebelum calon presiden itu naik panggung.

Surat Kabar Harian melaporkan bahwa ironi dari sebuah ode terhadap kapal tenggelam yang diputar di acara tersebut tidak hilang dari perhatian para pengamat, banyak di antaranya menulis di media sosial, bahkan ada yang bertanya apakah tim Trump punya mata-mata dari pihak Kamala Harris, yang berniat mengejek Trump dengan pilihan lagu tersebut.

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah kampanye ini memiliki hak yang dimiliki oleh 20th Century Fox akan menggunakan lagu tersebut di depan publik. Deadline telah menghubungi perwakilan Dion untuk memberikan komentar.

Ini bukan pertama kalinya lagu hit dari film tahun 1997 itu digunakan oleh orang-orang Trump. Lagu itu diputar di rapat umum Trump pada 1 November 2020 selama masa akhir kampanye presiden, yang menyebabkan moderator The View Whoopi Goldberg menyindir keesokan harinya, “Ironinya sungguh luar biasa.” Sara Haines, rekan produser menambahkan, “Itu bukan pertanda baik bagi siapa pun.”

Lagu ini juga diputar di rapat umum Trump pada Juni 2021 di North Carolina dan masuk dalam daftar putar untuk rapat umum MAGA 6 Januari 2021 di Washington DC yang menampilkan Trump, yang mendahului penyerbuan Capitol.

Dimasukkannya lagu tersebut bukan satu-satunya momen kontroversial dalam rapat umum tersebut. Pidato Trump termasuk salah menyebutkan jenis kelamin petinju Aljazair Imane Khelif yang kemarin memenangkan medali emas di Olimpiade Paris dan mengejek Senator Demokrat yang kelebihan berat badan John Tester.

Hal ini menyusul keluhan musisi Prancis Woodkid bahwa Trump menggunakan lagunya dalam video kampanye, tanpa meminta izin.

Woodkid menulis di X pada hari Rabu: “Run Boy Run adalah lagu kebangsaan LGBT+ yang ditulis oleh saya, seorang musisi LGBT+ yang bangga. Sungguh ironis. Sekali lagi, saya tidak pernah memberikan izin untuk penggunaan musik saya di sana [Donald Trump] film.” Woodkid sebelumnya mengeluh ketika video berdurasi dua menit itu pertama kali dirilis pada bulan Desember, tetapi dirilis ulang minggu ini.