Bos Telegram telah ditangkap di sebuah bandara di Prancis, BBC melaporkan.
Pavel Durov yang berusia 39 tahun, pendiri dan CEO aplikasi perpesanan populer, ditahan setelah jet pribadinya mendarat di Bandara Le Bourget di utara Paris.
BBC melaporkan penangkapan Durov dilakukan berdasarkan surat perintah atas pelanggaran terkait kurangnya moderator di aplikasi tersebut, dengan Durov dituduh gagal mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengekang penggunaan kriminal di platform tersebut.
Durov, yang lahir di Rusia, tinggal di Dubai dan memiliki kewarganegaraan ganda Prancis dan UEA, mendirikan Telegram pada tahun 2013. Aplikasi tersebut dilarang di Rusia pada tahun 2018, setelah ia menolak menyerahkan data pengguna. Larangan ini dicabut pada tahun 2021. Telegram dilaporkan memiliki 950 juta pengguna bulanan dan sangat populer di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet.
Pemilik X, Elon Musk, bereaksi terhadap Durov dengan memberi tagar #freepavel pada satu unggahan, dan pada unggahan lain ia menulis: “POV: Saat ini tahun 2030 di Eropa dan Anda dieksekusi karena menyukai sebuah meme.”