Bebe Rexha Mengatakan Dia Adalah Korban Kejahatan Kebencian Setelah Dilarang Masuk Maskapai Jerman Karena Berbicara Bahasa Albania

Penyanyi-penulis lagu pop Bebe Rexha menuduh dirinya menjadi korban kejahatan kebencian setelah dilarang naik pesawat Lufthansa yang berbasis di Munich karena berbicara bahasa Albania kepada seorang agen keamanan.

“Saya diancam karena saya pikir petugas keamanan itu orang Albania,” tulis penyanyi itu dalam keterangan video yang diunggah di Instagram Story miliknya pada hari Sabtu. “Saya berbicara kepadanya dalam bahasa Albania dan menanyakan di mana saya bisa mendapatkan tiket dan sekarang dia melarang saya naik pesawat.”

Musisi dansa/R&B, yang telah berkolaborasi dengan Doja Cat, David Guetta, Eminem, dan Florida Georgia Line, merupakan keturunan Makedonia Utara dan Albania.

“Saya yakin ini adalah kejahatan kebencian karena saya orang Albania,” tulisnya dalam unggahan Story kedua, yang kini telah kedaluwarsa. “[The supervisor] tidak mengizinkanku menyebut namanya. Dia terus menyiksaku secara mental agar aku merasa dia lebih berkuasa saat itu. [sic] dia. Tidak ada satu pun wanita di @Lufthansa yang turun tangan atau mengatakan sesuatu.”

Dalam pembaruan selanjutnya, pelantun “I'm Good” itu menyampaikan bahwa maskapai penerbangan telah menghubunginya terkait insiden tersebut.

“Saya tidak pernah sebegitu terkuras emosinya. @Lufthansa telah mengirim pesan langsung kepada saya, tetapi saya mendesak mereka untuk melakukan penyelidikan penuh guna mencari tahu siapa pria yang menyalahgunakan kekuasaannya ini. Kalimat 'Maaf' tidak akan cukup kali ini,” tulisnya.

Dalam pesan terakhir yang dibagikan pada hari Minggu, Rexha mengatakan bahwa ia telah kembali ke rumah. “Terima kasih kepada semua orang yang mengirim pesan dan menunjukkan perhatian. Saya sampai di rumah dengan selamat, terima kasih Tuhan.”

Dalam pernyataan Entertainment Weekly dan CNN, maskapai tersebut mengatakan sedang melakukan “tinjauan internal” terkait masalah tersebut.